Sabtu, 22 Maret 2014

Teori Organisasi Umum 2 (Tugas 1)

A.    MACAM-MACAM SISTEM PEREKONOMIAN.

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Sistem ekonomi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Tradisional.
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas).
3. Sistem ekonomi Komando (Terpusat).
4. Sistem Ekonomi Campuran.

1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional yang secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.

*Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
  -  Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
  -  Hanya sedikit menggunakan modal.
  -  Belum mengenal pembagian kerja.

*Kelebihan dari sistem ekonomi tradisional adalah :
 - Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
 - Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
 -   Tidak individualistis.

*Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :
 -  Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
 -  Mutu barang hasil produksi masih rendah.

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

*Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
 -  Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
 -  Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
 -  Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.

*Kelebihan dari sistem ekonomi pasar antara lain:
 -  Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
 -  Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar.
 -  Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.

*Kelemahan dari sistem ekonomi pasar antara lain:
 -  Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
 -  Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
 -  Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.

3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.

*Ciri dari sistem ekonomi komando adalah :
 -  Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.
 -  Hak milik perorangan tidak diakui.
 -  Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

*Kelebihan dari sistem ekonomi terpusat adalah:
 -  Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya.
 -  Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
 -  Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.

*Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :
 -  Mematikan inisiatif individu untuk maju.
 -  Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
 -  Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.

*Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
 -  Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
 -  Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
 -  Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.


B.     PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan diantaranya:
·         Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya. Contohnya: permintaan terhadap telepon genggam.

·         Pendapatan konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.

·         Harga barang/jasa pengganti
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi. Contoh lain: untuk seorang pelajar bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia akan cenderung untuk membeli pensil.

·         Harga barang/jasa pelengkap
Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh: kompor dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar gas. 

·         Perkiraan harga di masa datang
Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya. Contoh: Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen memperkirakan harga-harga sembako esok hari akan melambung tinggi, maka mereka akan memborong sembako tersebut hari ini.

·         Intensitas kebutuhan konsumen
Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan. Contoh: kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok

Ada 3 Jenis permintaan, yaitu :
1.      Permintaan Efektif, yaitu permintaan dari konsumen (Pembeli) yang disertai oleh kemampuan membayar.
2.      Permintan Potensial yaitu permintaan yang memiliki kemampuan untuk membeli tetapi belum melaksanakan pembelian tersebut.
3.      Permintaan Absurd/ Mutlak yaitu permintaan yang tidak didukung dengan kemampuan membayar.


Penawaran

Penawaran (Supply) adalah jumlah barang atau jasa yang akan dijual (ditawarkan) pada berbagai tingkat harga dan situasi tertentu. Ingat Jika permintaan datangnya dari konsumen atau pembeli. Sedangkan Penawaran datangnya dari Produsen atau penjual. Tentu saja karena penawaran datangnya dari produsen maka setiap produsen menginginkan harga barang yang ditawarkannya cukup tinggi, walaupun dengan resiko barang yang dijual sedikit. Artinya jika harga barang tinggi maka semakin banyak produsen yang menawarkan. Sebaliknya jika harga rendah (murah) maka makin sedikit produsen yang menawarkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya:
·         Biaya produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari kerugian karena takut tidak laku.

·         Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.

·         Harga barang pelengkap dan pengganti
Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang pengganti karena harganya lebih murah.

·         Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.

·         Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.

·         Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.


C.    HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

Hukum permintaan
Hukum Permintaan (Law of Demand) Berbunyi :
“Jika Harga naik maka jumlah permintaan akan berkurang dan jika harga turun maka jumlah permintaan akan meningkat”.
Hukum permintaan tersebut akan berlaku apabila faktor-faktor yang mempengaruhinya tetap, seperti, Pendapatan masyarakat, selera, dll.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

Hukum Penawaran
hukum penawaran (law of supply) berbunyi :
“Jika harga naik maka jumlah penawaran akan naik dan jika harga turun maka jumlah penawaran akan turun”.
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus). Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah Biaya Produksi, Munculnya produsen baru, harga sumber-sumber produksi, Teknologi Produksi dan harapan atau ekspektasi Produsen.

Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar