BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keunggulan
manusia dibanding dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya. Dengan
kecerdasan manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia kemudian diciptakan
berbagai macam karya termasuk salah satunya adalah komputer. Dalam era
komputer, peran komputer sangat besar untuk meringankan pekerjaan manusia
karena dapat mengolah data dalam jumlah yang besar dengan tingkat ketelitian
yang tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan pada berbagai bidang ilmu
termasuk diantaranya dalam bidang pengajaran. Sebagai salah satu negara yang
yang sedang berkembang, sudah tentu indonesia membutuhkan tenaga pengajar yang
potensial dan propesional dalam mengajar.
E-Learning
adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa
harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning
sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa
diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan
tentang :
1.
Definisi e-Learning
2.
Manfaat e-Learning Dalam pengajaran
3.
Kelebihan dan Kekurangan e-Learning
1.3. Tujuan Makalah
1.
Agar pembaca bisa mengerti
pengertian tentang e-Learning dan mengapa perlunya penggunaan e-Learning
2.
Pembaca mengetahui cara belajar
secara online/e-Learning
3.
Pembaca mengetahui manfaat
e-Learning
4.
Pembaca mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari pembelajaran secara online
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian E-Learning
E-Learning adalah pembelajaran jarak
jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan
komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar
melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi
mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami
sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet
di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus
didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet,
distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola
e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai
kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar
dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan
dengan e-Learning sebagai berikut :
a.
Pembelajaran jarak jauh
E-Learning
memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri
kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran
yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain.
Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line
atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di
kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun
jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi
belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau
perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu
belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
b. Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan
memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat
multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan
memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar
dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut
berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat
diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas
konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
c.
Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup
pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya
adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang
telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak
terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini
biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan
perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di
bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan
secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana
mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang
ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu
pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
d. Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang
masing-masing.
Walaupun
sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning
ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di
bidang masing-masing, yaitu:
1. Subject Matter
Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan.
2. Instructional
Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME
menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi
menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
3. Graphic
Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna,
dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
4. Ahli bidang
Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur
lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa
lainnya.
Di
sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil
tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi
secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui
LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya
berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning
tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara
konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang
terkait.
E-learning merupakan singkatan dari
Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang
menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya.
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian
e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
Jaya Kumar
C. Koran (2002)
e-learning sebagai sembarang
pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN,
atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Dong
(dalam Kamarga, 2002)
e-learning sebagai kegiatan belajar
asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan
belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
Rosenberg
(2001)
menekankan bahwa e-learning merujuk
pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Darin E.
Hartley [Hartley, 2001]
e-Learning merupakan suatu jenis
belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com
dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]
e-Learning adalah sistem pendidikan
yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan
media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
E-learning
dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak
dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
B. Manfaat Elearning dalam
Pengajaran
Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning, di antaranya adalah:
·
Pembelajaran dari mana dan kapan
saja (time and place flexibility).
·
Bertambahnya Interaksi pembelajaran
antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity
enhancement).
·
Menjangkau peserta didik dalam
cakupan yang luas (global audience).
·
Mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well
as archivable capabilities).
Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
a. Manfaat bagi siswa
Dengan
kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang
tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap
saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah
dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka
kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari
mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen
begitu selesai dikerjakan.
b. Manfaat bagi pengajar
Dengan
adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah
bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun
model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.
Pengalaman
negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata
menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain:
(a)
mampu meningkatkan pemerataan pendidikan
(b)
mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah
(c)
meningkatkan prestasi belajar
(d)
meningkatkan kehadiran siswa di kelas
(e)
meningkatkan rasa percaya diri
(f)
meningkatkan wawasan (outward looking)
(g)
mengatasi kekurangan tenaga pendidikan
(h)
meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)
Keuntungan menggunakan e-Learning
diantaranya adalah sebagai berikut:
·
Menghemat waktu proses belajar
mengajar
·
Mengurangi biaya perjalanan
·
Menghemat biaya pendidikan secara
keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
·
Menjangkau wilayah geografis yang
lebih luas
·
Melatih pembelajar lebih mandiri
dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
C.
Kelebihan dan kekurangan E-Learning
a. Kelebihan
dari e-Learning
1.
Pembelajar
dapat belajar kapan saja dan dimana saja mereka punya akses internet.
2.
Efisiensi
waktu dan biaya perjalanan.
3.
Pembelajar
dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan level pengetahuan dan
interesnya.
4.
Fleksibilitas
untuk bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas
dan pengajar secara remote melalui ruang chatting.
5.
Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya
belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas
6.
Pengembangan
keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas lain pembelajar
7.
Keberhasilan
menyelesaikan pembelajaran/perkuliahan online mampu membangun kemampuan belajar
mandiri dan kepercayaan diri pembelajar serta mendorong pembelajar untuk lebih
bertanggung jawab dalam studinya.
b.
Kekurangan dari e-Learning
1.
Pembelajar yang tidak termotivasi
dan perilaku belajar yang buruk akan terbelakang/tertinggal dalam pembelajaran.
2.
Pembelajar dapat merasakan
terisolasi dan bermasalah dalam interaksi social.
3.
Pengajar tidak mungkin selalu dapat
menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
4.
Koneksi internet yang lambat dan
tidak handal dapat menimbulkan rasa frustasi.
5.
Beberapa subjek/matakuliah bisa saja
sulit direalisasikan dalam bentuk eLearning.
6.
Pembelajar harus menyediakan waktu
untuk mempelajari software/aplikasi eLearning sehingga dapat mengganggu beban
belajarnya.
7.
Pembelajar yang tidak familiar
dengan struktur dan rutin software akan tertinggal dari temannya sekelas.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik kesimpulan bahwa e-learning
adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. Dengan Adanya e-learning kita
dapat mmelakukan pembelajaran tanpa tatap muka.
E-learning
juga memberikan banyak manfaat bagi kalangan pelajar dan instruktur.
Manfaat e-learninng dapat di tinjau dari dua sudut, yaitu dari sudut pandang
peserta didik dan sudut pandang guru atau pengajar. Dengan kegiatan e-Learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta
didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan
kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran. Sedangkan manfaat dari sudut pandang instruktur
sebagai berikut, Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b),
beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur
dapat: (1) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi
tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
(2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya
karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak, (3) mengontrol kegiatan
belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta
didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik
dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, (4) mengecek
apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari
topik tertentu, dan (5) memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan
hasilnya kepada peserta didik.
Link Jurnal :
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar